Diajukan
untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata Kuliah Pengenalan Laboratorium Fisika
SL II
Dosen pengampu : Hj. Ade Yeti
Nuryantini, M.Mpd, M.Si
Asisten Dosen : Adam Malik, M.Pd
Disusun Oleh:
Dita Sulastri (1211207021)
Dita Sulastri (1211207021)
PRODI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2013
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan
syukur kami panjatkan hanya kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul: “Osiloskop”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah
Pengenalan Laboratorium Fisika SL II.
Meskipun banyak kendala yang kami hadapi
dalam menyusun makalah ini, akan tetapi dengan kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan konstribusi berupa saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi kami sebagai penulis.
Bandung,
11 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Osiloskop sinar katoda (cathode ray
oscilloscop, selanjutnya disebut CRO) adalah instrumen laboratorium yang sangat
bermanfaat dan terandalkan yang digunakan untuk pengukuran dan analisa
bentuk-bentuk gelombang dan gejala lain dalam rangkaian-rangkaian elektronik.
Pada dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik atau gambar (plotter) X-Y yang
sangat cepat yang memperagakan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau
terhadap waktu. Pena (“stylus”) plotter ini adalah sebuah bintik cahaya yang bergerak
melalui permukaan layar dalam memberi tanggapan terhadap tegangan-tegangan
masukan.
Dalam pemakaian CRO yang biasa,
sumbu X atau masukan horizontal adalah tegangan tanjak (ramp voltage) linear
yang dibangkitkan secara internal, atau basis waktu (time base) yang secara
periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri ke kanan melalui permukaan layar.
Tegangan yang akan diperiksa dimasukkan ke sumbu Y atau masukan vertical CRO,
menggerakkan bintik ke atas dan ke bawah sesuai dengan nilai sesaat tegangan
masukan. Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan jejak berkas layar pada
gambar yang menunjukkan variasi tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu.
Bila tegangan masukan berulang dengan laju yang cukup cepat, gambar akan
kelihatan sebagai sebuah pola yang diam pada layar. Dengan demikian CRO
melengkapi suatu cara pengamatan tegangan yang berubah terhadap waktu.
Di samping tegangan, CRO dapat
menyajikan gambaran visual dari berbagai fonemena dinamik melalui pemakaian
transducer yang mengubah arus, tekanan, regangan, temperatur, percepatan, dan
banyak besaran fisis lainnya menjadi tegangan.
CRO digunakan untuk menyelidiki
bentuk gelombang, peristiwa transien dan besaran lainnya yang berubah terhadap
waktu dari frekuensi yang sangat rendah ke frekuensi yang sangat tinggi.
Pencatatan kejadian ini dapat dilakukan oleh kamera khusus yang ditempelkan ke
CRO guna penafsiran kuantitatif.
Osiloskop sinar katoda dapat
digunakan untuk bermacam-macam pengukuran besaran fisika. Besaran listrik yang
dapat diukur dengan menggunakan alat itu antara lain tegangan searah, tegangan
bolak-balik, arus searah, arus bolak-balik, waktu, sudut fasa, frekuensi, dan
untuk bermacam kegiatan penilaian bentuk gelombang seperti waktu timbul dan
waktu turun. Banyak besaran nirlistrik seperti tekanan, gaya tarik, suhu, dan
kecepatan dapat diukur dengan menggunakan tranduser sebagai pengubah ke besaran
tegangan.
B. Rumusan masalah
1. Apa
pengertian dan bagian-bagian osiloskop ?
2. Apa
saja fungsi osiloskop ?
3. Bagaimana
prinsip kerja dari osiloskop ?
4. Bagaimana
penggunaan osiloskop ?
C. Tujuan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Menjelaskan
pengertian dan bagian-bagian osiloskop beserta fungsinya
2. Menjelaskan
fungsi osiloskop
3. Menjelaskan
cara pengkalibrasian dan prinsip kerja dari osiloskop
4. Menjelaskan
penggunaan osiloskop
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Bagian-Bagian Osiloskop
Osiloskop
digunakan untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop
maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal.
Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal
masukan dan sinyal keluaran.
Gambar
Osiloskop
Osiloskop
terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display
menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna warni dan
berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat
garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak
dan disebut div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal
mewakili sumbu tegangan. Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan
untuk menyesuaikan tampilan di layar. Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua
kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai
contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat
sinyal keluaran. Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka
osiloskop perlu disetel dulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam
pengukuran. Hal hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
1. Memastikan
alat yang diukur dan osiloskop ditanahkan(digroundkan).Disamping untuk keamanan
hal ini juga untuk mengurangi noise dari frekuensi radio atau jala jala.
2. Memastikan
probe dalam keadaan baik.
3. Kalibrasi
tampilan bisa dilakukan dengan panel kontrol yang ada di osiloskop.
Panel
osiloskop
Tombol-tombol
yang terdapat di panel osiloskop antara lain :
Focus : Digunakan untuk mengatur fokus
Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang
ditampilkan di layar
Trace
rotation : Mengatur kemiringan garis
sumbu Y=0 di layar
Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang
diwakili oleh satu div di layar
Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang
diwakili oleh satu div di layar
Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu
X (ketika sinyal masukannya nol)
AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling
di terminal masukan osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal
masukan diberi kapasitor kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari
sinyal masukan. Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan
terukur dengan komponen DC-nya dikutsertakan.
Ground : Digunakan untuk melihat letak
posisi ground di layar.
Channel
1/ 2 : Memilih saluran / kanal yang
digunakan.
B. Fungsi Osiloskop
Secara
umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran yang
berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk
sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa
frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita
juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Ada
beberapa kegunaan osiloskop lainnya, yaitu:





Osiloskop
terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display
menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna warni dan
berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat
garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak
dan disebut div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal
mewakili sumbu tegangan. Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan
untuk menyesuaikan tampilan di layar. Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua
kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai
contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat
sinyal keluaran. Ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan
pada layar monitor osiloskop, yaitu: 1. Gelombang sinusoida 2. Gelombang blok
3. Gelombang gigi gergaji 4. Gelombang segitiga. Secara umum osiloskop hanya
untuk circuit osilator ( VCO ) disemua perangkat yg menggunakan rangkaian VCO.
Walau sudah berpengalaman dalam hal menggunakan osiloskop, kita harus
mempelajari tombol instruksi dari pabrik yg mengeluarkan alat itu. Cara
menghitung frequency tiap detik. Dengan rumus sebagai berikut ; F = 1/T, dimana
F = frekuensi dan T = waktu. Untuk menggunakan osiloskop haruslah berhati-hati,
bila terjadi kesalahan sangat fatal akibatnya.
C. Prinsip Kerja dari Osiloskop
Prinsip
kerja osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop terdapat tabung
panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray Tube (CRT). Secara
prinsip kerjanya ada dua tipe osiloskop, yakni tipe analog (ART - analog real
time oscilloscope) dan tipe digital (DSO-digital storage osciloscope),
masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan. Para insinyur, teknisi
maupun praktisi yang bekerja di laboratorium perlu mencermati karakter
masing-masing agar dapat memilih dengan tepat osiloskop mana yang sebaiknya
digunakan dalam kasus-kasus tertentu yang berkaitan dengan rangkaian elektronik
yang sedang diperiksa atau diuji kinerjanya. 1. Osiloskop Analog Osiloskop
analog menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas electron
dalam tabung sesuai bentuk gambar yang diukur. Pada layar osiloskop langsung
ditampilkan bentuk gelombang tersebut. Osiloskop tipe waktu nyata analog (ART)
menggambar bentuk-bentuk gelombang listrik dengan melalui gerakan pancaran
elektron (electron beam) dalam sebuah tabung sinar katoda (CRT -cathode ray
tube) dari kiri ke kanan.
1. Osiloskop
analog pada prinsipnya memiliki keunggulan seperti; harganya relatif lebih
murah daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan pengaturannya yang
mudah dilakukan karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat
dengan peragaan di layar, serta mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti
yang diharapkan untuk melihat gelombang-gelombang yang kompleks, misalnya
sinyal video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo. Keterbatasanya
adalah tidak dapat menangkap bagian gelombang sebelum terjadinya event picu
serta adanya kedipan (flicker) pada layar untuk gelombang yang frekuensinya
rendah (sekitar 10-20 Hz). Keterbatasan osiloskop analog tersebut dapat diatasi
oleh osiloskop digital. Sebagai contoh keseluruhan bidang skala pada Gambar 3
dapat ditutup semua menjadi daerah yang dapat dilihat oleh mata, misalnya
dengan DSO dari Hewlett-Packard HP 54600. Pada gambar ditunjukkan diagram blok
sederhana suatu osiloskop analog.
2. Osiloskop
Digital Osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan
menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan
yang dicuplik menjadi besaran digital. Dalam osiloskop digital, gelombang yang
akan ditampilkan lebih dulu disampling (dicuplik) dan didigitalisasikan.
Osiloskop kemudian menyimpan nilai-nilai tegangan ini bersama sama dengan skala
waktu gelombangnya di memori. Pada prinsipnya, osiloskop digital hanya
mencuplik dan menyimpan demikian banyak nilai dan kemudian berhenti. Ia
mengulang proses ini lagi dan lagi sampai dihentikan. Beberapa DSO memungkinkan
untuk memilih jumlah cuplikan yang disimpan dalam memori per akuisisi
(pengambilan) gelombang yang akan diukur. Osiloskop digital memberikan kemampuan
ekstensif, kemudahan tugas-tugas akuisisi gelombang dan pengukurannya.
Penyimpanan gelombang membantu para insinyur dan teknisi dapat menangkap dan
menganalisa aktivitas sinyal yang penting. Jika kemampuan teknik pemicuannya
tinggi secara efisien dapat menemukan adanya keanehan atau kondisi-kondisi
khusus dari gelombang yang sedang diukur.
D. Penggunaan Osiloskop
Sebelum
osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu disetel dulu
agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukuran. Langkah awal pemakaian
yaitu pengkalibrasian. Yang pertama kali harus muncul di layar adalah garis
lurus mendatar jika tidak ada sinyal masukan. Yang perlu disetel adalah fokus,
intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan menggunakan tegangan
referensi yang terdapat di osiloskop maka kita bisa melakukan pengkalibrasian
sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan
persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. Setelah probe dikalibrasi
maka dengan menempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka akan muncul
tegangan persegi pada layar. Jika yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp
maka pada posisi 1 volt/div (satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt)
harus terdapat nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan
untuk time/div 1 ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus
terdapat satu gelombang untuk satu kotak. Jika masih belum tepat maka perlu
disetel dengan potensio yang terdapat di tengah-tengah knob pengganti Volt/div
dan time/div. Atau kalau pada gambar osiloskop diatas berupa potensio dengan
label "var". Pada saat menggunakan osiloskop juga perlu diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Memastikan
alat yang diukur dan osiloskop ditanahkan (digroundkan), disamping untuk kemanan,
hal ini juga untuk mengurangi suara dari frekuensi radio atau jala-jala.
2. Memastikan
probe dalam keadaan baik.
3. Kalibrasi
tampilan bisa dilakukan dengan panel kontrol yang ada di osiloskop.
4. Tentukan
skala sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol Volt/Div pada posisi
tertentu. Jika sinyal masukannya diperkirakan cukup besar, gunakan skala
Volt/Div yang besar. Jika sulit memperkirakan besarnya tegangan masukan,
gunakan attenuator 10 x (peredam sinyal) pada probe atau skala Volt/Div
dipasang pada posisi paling besar.
5. Tentukan
skala Time/Div untuk mengatur tampilan frekuensi sinyal masukan.
6. Gunakan
tombol Trigger atau hold-off untuk memperoleh sinyal keluaran yang stabil.
7. Gunakan
tombol pengatur fokus jika gambarnya kurang fokus.
8. Gunakan
tombol pengatur intensitas jika gambarnya sangat/kurang terang.
Osiloskop
adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada
kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal
berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada gambar di bawah ini
ditunjukkan bahwa pada sumbu vertical (Y) merepresentasikan tegangan V, pada
sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Layar osiloskop dibagi atas 8
kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal. Tiap
kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada osiloskop digunakan
untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.
Osiloskop
'Dual Trace' dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat yang sama.
Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang
berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.
Kadang-kadang
sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y)
merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t.
Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan osiloskop. Tetapi bagian
ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.
Wujud/bangun
dari osiloskop mirip-mirip sebuah pesawat televisi dengan beberapa tombol pengatur.
kecuali terdapat garis-garis(grid) pada layarnya.
BAB III
APLIKASI MATERI
A. Soal Pilihan Ganda
1.
Sinyal yang tampil terlalu rapat,
agar
tampil lebih renggang tombol apa yang kita atur ?
a. focus
b. Time
/ Div
c. Volt
/ Div
d. Position
vertical
e. Position
horizontal
2.
Jumlah
Div dari puncak kepuncak adalah…
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
3. Untuk
menghitung besarnya amplitudo tegangan berikut ini yang harus diperhatikan,
kecuali …
a. Tinggi
gelombang sinyal
b. Jumlah
div dari puncak kepuncak
c. Tombol
time / div
d. Tombol
volt / div
e. Probe
4.
Agar
bentuk gelombang tampak tepat ditengah layar
maka bagian Osiloskop yang diubah
adalah tombol…
a. focus
b. Time
/ Div
c. Volt
/ Div
d. Position
vertical
e. Position
horizontal
5.
Besarnya
Amplitudo peak to peak adalah…
a. 60
mVpp
b. 70
mVpp
c. 80
mVpp
d. 90
mVpp
e. 100
mVpp
B. Soal Uraian
1. Sinyal
yang tampil terlalu rapat, agar tampil lebih renggang tombol apa yang kita
atur?
2. Agar
bentuk gelombang tampak tepat ditengah layar maka bagian Osiloskop yang diubah
adalah tombol :
C. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
D. LKS Praktikum Osiloskop
Lembar
Kerja Siswa
(Osiloskop)
(Osiloskop)
I.
Tujuan praktikum :
1. Dapat menggunakan osciloskop dengan
baik dan benar sebagai alat untuk pengukuran tegangan listrik dan pengamatan
bentuk sinyal tegangan
2. Menentukan beda fase antara dua
input pulsa sumber dengan pengamatan kurva lissajous.
II.
Alat
dan Bahan
1. (Satu) set osciloskop
2. Sumber tegangan dan generator pulsa
3. Multimeter
4. Kabel penghubung
III.
Landasan
Teori
Osciloskop adalah salah satu alat
ukur yang dapat menampilkan bentuk dari sinyal listrik. Dalam sebidang
eletronika ,osciloskop merupakan instrument ukur yang memiliki posisi yang
sangat vital mengingat sifatnya yang mampu menampilkan bentuk gelombang yang
dihasilkan oleh rangkaian yang menampilkan gelombang yang sedang diamati.
Dalam bidang elektronika, osiloskop
merupakan instrumen ukur yang memiliki posisi yang sangat vital mengingat
sifatnya yang mampu menampilkan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh rangkaian
yang sedang diamati. Dewasa ini secara prinsip ada dua tipe osiloskop, yakni
tipe analog (ART - analog real time oscilloscope, ) dan tipe digital (DSO -
digital storage osciloscope), masing-masing memiliki kelebihan dan
keterbatasan. Para insinyur, teknisi maupun praktisi yang bekerja di
laboratorium perlu mencermati karakter masing-masing agar dapat memilih dengan
tepat osiloskop mana yang sebaiknya digunakan dalam kasus-kasus tertentu yang
berkaitan dengan rangkaian elektronik yang sedang diperiksa atau diuji
kinerjanya(Young,Fisika Universitas,2003,194).
1. Osciloskop analog
Osiloskop tipe waktu nyata analog (ART) menggambar
bentuk-bentuk gelombang listrik dengan melalui gerakan pancaran elektron
(electron beam) dalam sebuah tabung sinar katoda (CRT -cathode ray tube) dari
kiri ke kanan( Elekto Indonesia,1997).
2. Osciloskop Digital
Jika dalam osiloskop analog gelombang yang akan ditampilkan
langsung diberikan ke rangkaian vertikal sehingga berkesan "diambil"
begitu saja (real time), maka dalam osiloskop digital, gelombang yang akan
ditampilkan lebih dulu disampling (dicuplik) dan didigitalisasikan (Elektro
Indonesia ,1997).
IV.
Langkah
Kerja
1. Lakukan kalibrasi pada osciloskop
sebelum melakukan pengukuran (bersama-sama
dengan asisten)
2. Hubungkan inut osciloskop pada
generator pulsa
3. Amati apa yang ditampilkan dilayar osciloskop
apabila jenis pulsa pada generator diubah
4. Lakukan perhitungan frekuensi dan Vpp untuk inut yang
berbeda ,bandingkan jika pengukuran menggunakan multimeter
5. Tentukan bersarnya beda fase untuk
dua input yang berubah dan beda fase
lissajou.
6. Mencatat data yang diperoleh pada
table pengamatan
7. Menyimpulkan hasil praktikum yang
telah dilakukan.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Secara
umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran yang
berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk
sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa
frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal.
Prinsip
kerja osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop terdapat tabung
panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray Tube (CRT). Secara
prinsip kerjanya ada dua tipe osiloskop, yakni tipe analog (ART - analog real
time oscilloscope) dan tipe digital (DSO-digital storage osciloscope),
masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan
Sebelum
osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu disetel dulu
agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukuran. Langkah awal pemakaian
yaitu pengkalibrasian. Yang pertama kali harus muncul di layar adalah garis
lurus mendatar jika tidak ada sinyal masukan. Yang perlu disetel adalah fokus,
intensitas, kemiringan, x position, dan y position.
B. Saran
Dengan adanya
laporan ini, saya akan menyampaikan beberapa saran kepada para praktikum ketika melakukan percobaan harus melakukan
ketelitian dan kehati-hatianlah yang menentukan hasil yang sesuai dengan data
yang kita peroleh. Dan harus memahami materi atau konsep yang akan kita
praktikumkan. Memahami prosedur atau langkah kerja agar mudah kita melakukan
percobaan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anhar. 2012. Osiloskop pdf (oneline)
: http://staff.unir.ac.id
Anonim.2001.Pengukuran
dengan Osiloskop pdf (online) : http://file.upi.edu
Anonim. 2000. Osiloskop pdf
(oneline) : http://web.ipb.ac.id
Anonim.2008. listrik wiber pdf
(oneline) : http://files.wordfres.com
Ayu, Nopa.2011. Pengukuran Osiloskop
pdf (oneline): http:// files.wordfres.com
Henri. 2001. Tutorial Osiloskop pdf
(oneline) : http://web.ipb.ac.id
Pujianto.
2002. Osiloskop pdf (oneline) : http://staff.uny.ac.id
Putu.
2002. Osiloskop pdf (oneline) : http://files.wordfres.com