Diajukan
untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata Kuliah Pengenalan Laboratorium Fisika
SL II
Dosen pengampu : Hj. Ade Yeti
Nuryantini, M.Mpd, M.Si
Asisten Dosen : Adam Malik, M.Pd
Disusun Oleh:
Dita Sulastri (1211207021)
Dita Sulastri (1211207021)
PRODI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2013
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan
syukur kami panjatkan hanya kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul: “Cermin”. Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Pengenalan
Laboratorium Fisika SL II.
Meskipun banyak kendala yang kami hadapi
dalam menyusun makalah ini, akan tetapi dengan kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan konstribusi berupa saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi kami sebagai penulis.
Bandung,
11 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari manusia sangatlah membutuhkan cermin, Baik itu cermin
datar, cermin cekung maupun cermin cembung. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan banyaknya alat-alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang
menggukan cermin khususnya cermin cekung dan cermin cembung. Cermin cekung dan
cembung memiliki sifat yang khas dimana
keduanya memiliki sifat yang berbeda-beda sehingga dapat membantu manusia dalam
melakukan pekerjaan sehari-hari contohnya mengemudi. Kaca spion pada mobil merupakan contoh dari pemanfaatan cermin
cembung sebab dengan menggunakan cermin cembung bayangan dibelakang mobil dapat
terlihat lebih jauh sehingga pengemudi kendaraan dapat melihan keadaan di
belakangnya tanpa harus menengok kebelakang.
Ternyata masih banyak orang yang belum bisa memanfaatkan
keberadaan cermin cekung
dan cermin cembung tersebut.
kebanyakan orang- orang
memanfaatkan
cermin tersebut hanya untuk kaca spion, padahal cermin
cekung dan cermin cembung mempunyai
segudang manfaat yang dapat manusia pergunakan dalam kehidupan sehari-hari, hal
ini terjadi karena
ketidaktahuan dan ketidakpahaman manusia terhadap teori tentang cermin cekung dan cembung. Berangkat dari
masalah diatas, saya bermaksud untuk membahas lebih lanjut mengenai cermin cekung dan cermin cembung.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah
pada pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah cermin?
2. Bagaimana hukum
pemantulan?
3. Bagaimana sifat
bayangan pada cermin cekung
dan cermin cembung?
C. Tujuan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Menyampaikan
sejarah cermin
2. Menjelaskan
hukum
pemantulan
3. Menjelaskan sifat bayangan
pada cermin cekung dan
cermin cembung
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Cermin
Cermin
terbuat dari kaca dan bagian belakangnya dilapisi dengan cat logam (aluminium
atau campuran raksa). Cahaya yang datang pada kaca dipantulkan oleh cat logam pada
sisi belakang cermin tersebut.
Pada
awal abad renaissance, orang Eropa menyempurnakan metode melapisi kaca dengan
amalgam timah-raksa. Baik tanggal maupun lokasi dari penemuan tersebut tidak
diketahui secara pasti. Akan tetapi, pada abad ke 16, Venesia, sebuah kota
terkenal dengan keahlian membuat kaca menjadi pusat produksi cermin dengan
mempergunakan teknik ini.Cermin kaca dari periode itu dulu merupakan barang
mewah yang amat mahal.
Just
Leibig menemukan cermin kaca pantul pada tahun 1835. Proses tersebut melibatkan
pengendapan lapisan perak metalik ke kaca melalui reduksi kimia perak nitrat.
Proses melapisi kaca dengan substansi bersifat reflektif (silvering) ini
diadaptasi untuk memproduksi cermin secara massal. Saat ini, cermin diproduksi
dengan pengendapan vakumnya aluminium, atau kadang-kadang perak langsung
substrat kaca.
B. Hukum Pemantulan Cahaya
Hukum
pemantulan cahaya telah diselidiki oleh snellius, sehingga didapatkan hasil
yang merupakan huum snellius untuk pemantulan cahaya Yang berbunyi :
a. Sinar
datang garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
b. Sudut
datang sama dengan sudut pantul.
Seseorang
dapat melihat benda karena benda tersebut mengeluarkan atau memantulkan cahaya
ke mata kita. Secara garis besar pemantulan cahaya terbagi menjadi dua yaitu
pemantulan teratur dan pemantulan baur
(pemantulan difus). Pemantulan teratur terjadi jika berkas sinar sejajar jatuh
pada permukaan halus sehingga berkas sinar tersebut akan dipantulkan sejajar
dan searah, sedangkan pemantulan baur terjadi jika sinar sejajar jatuh pada
permukaan yang kasar sehingga sinar tersebut akan dipantulkan ke segala arah.
C. Sifat Bayangan pada Cermin Cekung dan Cermin Cembung
1. Cermin Cekung :
Untuk menggambarkan bagaimana terbentuknya bayangan
pada cermin cekung dapat menggunakan bantuan sinar-sinar istimewa, dengan
demikian lukisan bayangan akan dapat dilukis dengan mudah karena sinar-sinar
tersebut mudah diingat ketentuannya tanpa harus mengukur sudut datang dan sudut
bias.
Sinar-sinaar istimewa inipun tetap berdasarkan hukum
pemantulan cahaya. Untuk menggambarkan bagaimana terbentuknya bayangan pada
cermin sferik kita dapat menggunakan bantuan sinar-sinar istimewa, dengan
demikian lukisan bayangan akan dapat kita lukis dengan mudah.
Sinar-sinar
istimewa pada cermin cekung adalah sebagai berikut:
1. sinar
datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.
2.
sinar datang melalui titik fokus dipantulkan
sejajar dengan sumbu utama.
3.
sinar datang melalui pusat kelengkungan
cermin dipantulkan kembali melalui kelengkuan cermin tersebut.
Bayangan
yang terbentuk pada lensa cekung tergantung dari posisi benda :
1. Jika
benda di ruang III ( s > 2f ),
maka bayangan yang terbentuk :
Sifat bayangannya :
Nyata, terbalik, diperkecil. (di ruang II)
Nyata, terbalik, diperkecil. (di ruang II)
2. Jika
benda di ruang II ( s > f ),
maka bayangan yang terbentuk :
Sifat bayangannya :
Nyata, terbalik, diperbesar. (di ruang III)
Nyata, terbalik, diperbesar. (di ruang III)
3.
Jika benda di ruang I ( s < f
), maka bayangan yang terbentuk :
Sifat bayangannya :
Maya, tegak, diperbesar. (di ruang IV)
Maya, tegak, diperbesar. (di ruang IV)
4. Jika benda tepat di titik fokus ( s = f ),
bayangan yang terbentuk :
Sifat
bayangannya : Jauh tak terhingga
5. Jika
benda tepat di pusat kelengkungan ( s =
C), bayangan yang terbentuk :
Sifat bayangannya :
Nyata, terbalik, sama besar. (tepat dibawah benda)
Nyata, terbalik, sama besar. (tepat dibawah benda)
6. Jika benda berada jauh tak terhingga, maka
bayangan yang terbentuk :
Sifat bayangannya :
bayangan tepat berada di titik fokus sehingga yang terlihat berupa titik fokus.
bayangan tepat berada di titik fokus sehingga yang terlihat berupa titik fokus.
2.
Cermin Cembung :
Cermin cembung memiliki sifat menyebarkan sinar (divergen). Jika sinar-sinar
pantul pada cermin cembung kamu perpanjang pangkalnya, sinar akan berpotongan
di titik fokus (titik api) di belakang cermin. Pada perhitungan, titik api
cermin cembung bernilai negatif
karena bersifat semu.
Sinar-sinar
pantul pada cermin cembung seolah-olah berasal dari titik fokus menyebar ke
luar. Seperti halnya pada cermin cekung. Pada cermin cembung pun berlaku sinarsinar istimewa:
a.
Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan
dipantulkan seolah-olah dari titik fokus.
b.
Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus
akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
c.
Sinar datang menuju titik kelengkungan (2F)
akan dipantulkan melalui titik itu juga.
Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung
Bayangan yang terbentuk
pada cermin cembung selalu maya
dan berada di belakang cermin. Mengapa demikian? Secara grafis, kita
cukup menggunakan dua berkas sinar istimewa untuk mendapatkan bayangan pada
cermin cembung. Beberapa hal yang harus
diingat tentang cermin cembung adalah:
-
Titik focus di belakang cermin, maka disebut
cermin negative.
-
Sinar pantul bersifat menyebar (divergen)
-
Sifat bayangan : diperkecil, maya, tegak
BAB III
APLIKASI MATERI
A. Soal Pilihan Ganda
1. Berikut
ini yang bukan merupakan sifat cahaya adalah ....
a. memerlukan
medium untuk merambat
b. dapat
dipantulkan
c. dapat
dibiaskan
d. termasuk
gelombang elektromagnetik
2. Sifat
dari cermin cembung adalah ….
a. mengumpulkan
sinar
b. membuat
bayangan nyata
c. membuat
bayangan maya
d. menyebarkan
sinar
3. Sebuah
benda yang tingginya 1,5 meter berdiri tegak 3 meter didepan cermin cekung yang
titik fokusnya 2 meter, maka bayangan yang terbentuk bersifat ....
a. nyata,
terbalik dan diperbesar
b. nyata,
tegak dan diperbesar
c. maya,
tegak dan diperbesar
d. maya,
terbalik dan diperbesar
4. Bayangan
yang terbentuk pada cermin datar adalah ....
a. nyata
dan tegak
b. nyata
dan terbalik
c. maya
dan tegak
d. maya
dan terbalik
5. Sebuah
cermin cekung memiliki titik fokus 10 cm. Jika sebuah benda diletakkan 12 cm
didepan cermin, maka jarak bayangan terhadap permukaan lensa adalah ....
a. 10
cm
b. 12
cm
c. 22
cm
d. 60
cm
B. Soal Uraian
1.
Sebuah
benda 15 cm didepan cermin cembung yang memiliki jari-jari kelengkungan 20 cm,
berapakah jarak bayangan benda terhadap cermin?
2.
Jika
sebuah benda berada 4 cm didepan lensa cembung yang memiliki titik api 12 cm,
berapakah bayangan yang terbentuk?
C. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam
kehidupan kita sehari-hari, sering dijupai berbagai pemanfaatan cermin, karena
cermin sangatlah membantu berbagai aktifitas kita, diantaranya
1. Cermin cekung untuk berdandan.
2.
Cermin cekung sebagai pemantul pada
lampu sorot mobil dan lampu senter
3.
Cermin cembung sebagai kaca spion
4.
Cermin cembung di simpan di persimpangan
jalan untuk membantu pengemudi, dan biasanya di simpan di minimarket.
D. LKS Praktikum Cermin
Lembar Kerja Siswa
(Praktikum Cermin)
(Praktikum Cermin)
I.
Tujuan
Setelah
melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang
dihasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang
dihasilkan oleh lensa.
4. Menentukan focus cermin cekung.
5. Menentukan fokud lensa cembung.
II.
Alat dan Bahan
1. Cermin datar (3x6 cm2)
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya
III.
Dasar Teori
Salah
satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan
cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul
cahaya berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda
yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan
alat kerja dokter
Sifat
pemantulan pada cermin cekung
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan
nyata atau maya
2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen)
Sinar
– sinar istimewa pada cermin cekung
Ada
3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah
benda yang berada di depan cermin cekung yaitu:
1. Sinar
datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik focus
2. Sinar
datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar
datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
Sedangkan
cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang
berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan
Sifat
pemantulan pada cermin cembung :
1. Bayangan
yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2. Menyebarkan
berkas cahaya (divergen)
Peristiwa
pemantulan pada cermin cembung mempunyai 3 sinar istimewa yaitu:
1. Sinar
datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokusnya
2. Sinar
datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar
datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan
seolah-olah sinar datang dari titik tersebut.
M
: perbesaran bayangan
h’
: tinggi bayangan benda
h : tinggi benda
s’
: jarak bayangan benda ke cermin
s : jarak benda ke cermin
IV.
Cara Kerja
a.
Percobaan pemantulan cahaya pada cermin
datar.
1. Menyusun
lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datarseperti gambar dibawah ini
2. Menyalakan
lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin datar.
3. Menggambarkan
jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datag dan sudut
pantul.
4. Mengukur
besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut.
5. Meletakan
sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan mengamati bayangan
selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.
6. Mencatat
bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.
7. Mencatat
data yang diperoleh pada table pengamatan dan tuliskan kesimpulannya.
No
|
Sudut datang i (o)
|
Sudut
pantul r (o)
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
b.
Percobaan pemantulan cahaya pada cermin
cembung.
1. Menyusun
semua alat seperti gambar dibawah ini,
2. Menyalakan
lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan
sesudah mengenai cermin cembung.
3. Menggambar
jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga Nampak sudut datang dan sudut
pantul serta bayangan yang terbentuk.
4. Mencatat
bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung tersebut.
5. Mencatat
data yang diperoleh pada table pengamatan dan tuliskan kesimpulannya.
No
|
Jarak
benda (cm)
|
Jarak
bayangan (cm)
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
c.
Percobaan pemantulan cahaya pada cermin
cekung
1. Menyusun
alat seperti Gambar dibawah ini.
2. Menyalakan
lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas
cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
3. Menggambarkan
jalannya berkas sinar pada iangkah (2), sehingga tampak sudut datang dan sudut
pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk
oieh cermin cekung tersebut.
5. Mengatur jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar
terbentuk bayangan yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak
bayangan.
6. Jika
benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak
tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda dan
cermin cekung pada keadaan tersebut (s).
7. Mencatat
data yang diperoleh pada table pengamatan dan tuliskan kesimpulannya.
No
|
Jarak
benda (cm)
|
Jarak
bayangan (cm)
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Cermin
terbuat dari kaca dan bagian belakangnya dilapisi dengan cat logam (aluminium
atau campuran raksa). Cahaya yang datang pada kaca dipantulkan oleh cat logam
pada sisi belakang cermin tersebut
Hukum
pemantulan cahaya telah diselidiki oleh snellius, sehingga didapatkan hasil
yang merupakan huum snellius untuk pemantulan cahaya Yang berbunyi :
c. Sinar
datang garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
Sudut datang sama dengan sudut
pantul
B. Saran
Dengan adanya
laporan ini, saya akan menyampaikan beberapa saran kepada para praktikum ketika melakukan percobaan harus melakukan
ketelitian dan kehati-hatianlah yang menentukan hasil yang sesuai dengan data
yang kita peroleh. Dan harus memahami materi atau konsep yang akan kita
praktikumkan. Memahami prosedur atau langkah kerja agar mudah kita melakukan
percobaan dan berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Tipler. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Edisi ketiga jild 2. Jakarta :
Erlangga
Bueche
Frederick J. 2006. Fisika Universitas. Edisi Kesepuluh. Jakarta : Erlangga
Gamjanti, Aby
Sarojo. 2011. Gelombang dan Optik . Jakarta: Salemba Teknika
Searz dan
Zemensky. 2003. Fisika Universitas. Edisi kesepuluh. Jilid 2 . Jakarta :
Erlangga
Sutrisno. 1979.
Fisika Dasar Gelombang & Optik. Bandung : ITB
Douglas C Giancoli.2001. Fisika.Edisi 5.Jakarta:Erlangga
Zemensky Sears.1991.Fisika untuk Universitas 3 Optik Fisika Moderen.
Jakarta : Trimitra Mandiri
Halliday. David .1997. Fisika. Jilid 2. Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga
_____________,
Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar