Jumat, 18 April 2014

Cermin



Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata Kuliah Pengenalan Laboratorium Fisika SL II
Dosen pengampu : Hj. Ade Yeti Nuryantini, M.Mpd, M.Si
Asisten Dosen : Adam Malik, M.Pd
Disusun Oleh:
Dita Sulastri    (1211207021)


PRODI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2013

KATA PENGANTAR


Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur kami panjatkan hanya kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul: “Cermin”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Pengenalan Laboratorium Fisika SL II.
Meskipun banyak kendala yang kami hadapi dalam menyusun makalah ini, akan tetapi dengan kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan konstribusi berupa saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi kami sebagai penulis.

Bandung, 11 Desember 2013

Penulis


DAFTAR ISI





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia sangatlah membutuhkan cermin, Baik itu cermin datar, cermin cekung maupun cermin cembung. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya alat-alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang menggukan cermin khususnya cermin cekung dan cermin cembung. Cermin cekung dan cembung memiliki sifat  yang khas dimana keduanya memiliki sifat yang berbeda-beda sehingga dapat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehari-hari contohnya mengemudi. Kaca spion pada mobil  merupakan contoh dari pemanfaatan cermin cembung sebab dengan menggunakan cermin cembung bayangan dibelakang mobil dapat terlihat lebih jauh sehingga pengemudi kendaraan dapat melihan keadaan di belakangnya tanpa harus menengok kebelakang.
Ternyata masih banyak orang yang belum bisa memanfaatkan keberadaan cermin cekung dan cermin cembung  tersebut. kebanyakan orang- orang memanfaatkan cermin tersebut hanya untuk kaca spion, padahal cermin cekung dan cermin cembung mempunyai segudang manfaat yang dapat manusia pergunakan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini terjadi karena ketidaktahuan dan ketidakpahaman manusia terhadap teori tentang cermin cekung dan cembung. Berangkat dari masalah diatas, saya bermaksud untuk membahas lebih lanjut mengenai cermin cekung dan cermin cembung.

B.     Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah pada pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana sejarah cermin?
2.      Bagaimana hukum pemantulan?
3.      Bagaimana sifat bayangan pada cermin cekung dan cermin cembung?

C.    Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk :
1.      Menyampaikan sejarah cermin
2.      Menjelaskan hukum pemantulan
3.      Menjelaskan sifat bayangan pada cermin cekung dan cermin cembung




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Cermin

Cermin terbuat dari kaca dan bagian belakangnya dilapisi dengan cat logam (aluminium atau campuran raksa). Cahaya yang datang pada kaca dipantulkan oleh cat logam pada sisi belakang cermin tersebut.
Pada awal abad renaissance, orang Eropa menyempurnakan metode melapisi kaca dengan amalgam timah-raksa. Baik tanggal maupun lokasi dari penemuan tersebut tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, pada abad ke 16, Venesia, sebuah kota terkenal dengan keahlian membuat kaca menjadi pusat produksi cermin dengan mempergunakan teknik ini.Cermin kaca dari periode itu dulu merupakan barang mewah yang amat mahal.
Just Leibig menemukan cermin kaca pantul pada tahun 1835. Proses tersebut melibatkan pengendapan lapisan perak metalik ke kaca melalui reduksi kimia perak nitrat. Proses melapisi kaca dengan substansi bersifat reflektif (silvering) ini diadaptasi untuk memproduksi cermin secara massal. Saat ini, cermin diproduksi dengan pengendapan vakumnya aluminium, atau kadang-kadang perak langsung substrat kaca.

B.     Hukum Pemantulan Cahaya

Hukum pemantulan cahaya telah diselidiki oleh snellius, sehingga didapatkan hasil yang merupakan huum snellius untuk pemantulan cahaya Yang berbunyi :
a.       Sinar datang garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
b.      Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Seseorang dapat melihat benda karena benda tersebut mengeluarkan atau memantulkan cahaya ke mata kita. Secara garis besar pemantulan cahaya terbagi menjadi dua yaitu pemantulan teratur  dan pemantulan baur (pemantulan difus). Pemantulan teratur terjadi jika berkas sinar sejajar jatuh pada permukaan halus sehingga berkas sinar tersebut akan dipantulkan sejajar dan searah, sedangkan pemantulan baur terjadi jika sinar sejajar jatuh pada permukaan yang kasar sehingga sinar tersebut akan dipantulkan ke segala arah.

C.    Sifat Bayangan pada Cermin Cekung dan Cermin Cembung

1.      Cermin Cekung :
Untuk menggambarkan bagaimana terbentuknya bayangan pada cermin cekung dapat menggunakan bantuan sinar-sinar istimewa, dengan demikian lukisan bayangan akan dapat dilukis dengan mudah karena sinar-sinar tersebut mudah diingat ketentuannya tanpa harus mengukur sudut datang dan sudut bias.
Sinar-sinaar istimewa inipun tetap berdasarkan hukum pemantulan cahaya. Untuk menggambarkan bagaimana terbentuknya bayangan pada cermin sferik kita dapat menggunakan bantuan sinar-sinar istimewa, dengan demikian lukisan bayangan akan dapat kita lukis dengan mudah.
Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung adalah sebagai berikut:
1.      sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.
2.      sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama.
3.      sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali melalui kelengkuan cermin tersebut.
Bayangan yang terbentuk pada lensa cekung tergantung dari posisi benda :
1.      Jika benda di ruang III ( s > 2f ), maka bayangan yang terbentuk :
Sifat bayangannya :
    Nyata, terbalik, diperkecil. (di ruang II)

2.         Jika benda di ruang II ( s > f ), maka bayangan yang terbentuk :
Sifat bayangannya :
    Nyata, terbalik, diperbesar. (di ruang III)

3.         Jika benda di ruang I ( s < f ), maka bayangan yang terbentuk :
    Sifat bayangannya :
    Maya, tegak, diperbesar. (di ruang IV)
4.      Jika benda tepat di titik fokus ( s = f ), bayangan yang terbentuk :
    Sifat bayangannya :  Jauh tak terhingga

5.      Jika benda tepat di pusat kelengkungan ( s = C), bayangan yang terbentuk :
Sifat bayangannya :
    Nyata, terbalik, sama besar. (tepat dibawah benda)

6.         Jika benda berada jauh tak terhingga, maka bayangan yang terbentuk :
Sifat bayangannya :
    bayangan tepat berada di titik fokus sehingga yang terlihat berupa titik fokus.
2.      Cermin Cembung :
Cermin cembung memiliki sifat menyebarkan sinar (divergen).  Jika sinar-sinar pantul pada cermin cembung kamu perpanjang pangkalnya, sinar akan berpotongan di titik fokus (titik api) di belakang cermin. Pada perhitungan, titik api cermin cembung bernilai negatif karena bersifat semu.
Sinar-sinar pantul pada cermin cembung seolah-olah berasal dari titik fokus menyebar ke luar. Seperti halnya pada cermin cekung. Pada cermin cembung pun berlaku sinarsinar istimewa:
a.       Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokus.

b.      Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

c.       Sinar datang menuju titik kelengkungan (2F) akan dipantulkan melalui titik itu juga.

Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung
Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung selalu maya dan berada di belakang cermin. Mengapa demikian? Secara grafis, kita cukup menggunakan dua berkas sinar istimewa untuk mendapatkan bayangan pada cermin cembung. Beberapa hal yang harus diingat tentang cermin cembung adalah:
-          Titik focus di belakang cermin, maka disebut cermin negative.
-          Sinar pantul bersifat menyebar (divergen)
-          Sifat bayangan : diperkecil, maya, tegak



BAB III
APLIKASI MATERI

A.    Soal Pilihan Ganda

1.      Berikut ini yang bukan merupakan sifat cahaya adalah ....
a.       memerlukan medium untuk merambat
b.      dapat dipantulkan
c.       dapat dibiaskan
d.      termasuk gelombang elektromagnetik
2.      Sifat dari cermin cembung adalah ….
a.       mengumpulkan sinar
b.      membuat bayangan nyata
c.       membuat bayangan maya
d.      menyebarkan sinar
3.      Sebuah benda yang tingginya 1,5 meter berdiri tegak 3 meter didepan cermin cekung yang titik fokusnya 2 meter, maka bayangan yang terbentuk bersifat ....
a.       nyata, terbalik dan diperbesar
b.      nyata, tegak dan diperbesar
c.       maya, tegak dan diperbesar
d.      maya, terbalik dan diperbesar
4.      Bayangan yang terbentuk pada cermin datar adalah ....
a.       nyata dan tegak
b.      nyata dan terbalik
c.       maya dan tegak
d.      maya dan terbalik
5.      Sebuah cermin cekung memiliki titik fokus 10 cm. Jika sebuah benda diletakkan 12 cm didepan cermin, maka jarak bayangan terhadap permukaan lensa adalah ....
a.       10 cm
b.      12 cm
c.       22 cm
d.      60 cm

B.     Soal Uraian

1.                  Sebuah benda 15 cm didepan cermin cembung yang memiliki jari-jari kelengkungan 20 cm, berapakah jarak bayangan benda terhadap cermin?
2.                  Jika sebuah benda berada 4 cm didepan lensa cembung yang memiliki titik api 12 cm, berapakah bayangan yang terbentuk?

C.    Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan kita sehari-hari, sering dijupai berbagai pemanfaatan cermin, karena cermin sangatlah membantu berbagai aktifitas kita, diantaranya
1.       Cermin cekung untuk berdandan.
2.         Cermin cekung sebagai pemantul pada lampu sorot mobil dan lampu senter
3.         Cermin cembung sebagai kaca spion
4.         Cermin cembung di simpan di persimpangan jalan untuk membantu pengemudi, dan biasanya di simpan di minimarket.

D.    LKS Praktikum Cermin

Lembar Kerja Siswa
(Praktikum Cermin)
I.                   Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:
1.      Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2.      Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3.      Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4.      Menentukan focus cermin cekung.
5.      Menentukan fokud lensa cembung.

II.                 Alat dan Bahan
1.      Cermin datar (3x6 cm2)
2.      Cermin cembung
3.      Cermin cekung
4.      Lampu senter
5.      Busur derajat
6.      Kertas putih
7.      Lilin
8.      Layar (tabir kertas)
9.      Celah cahaya
III.             Dasar Teori
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter
Sifat pemantulan pada cermin cekung
1.      Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2.      Memantulkan berkas cahaya (kovergen)
Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah benda yang berada di depan cermin cekung yaitu:
1.      Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik focus
2.      Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3.      Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan
Sifat pemantulan pada cermin cembung :
1.      Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2.      Menyebarkan berkas cahaya (divergen)
Peristiwa pemantulan pada cermin cembung mempunyai 3 sinar istimewa yaitu:
1.      Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokusnya
2.      Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3.      Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan seolah-olah sinar datang dari titik tersebut.
M : perbesaran bayangan
h’ : tinggi bayangan benda
h  : tinggi benda
s’ : jarak bayangan benda ke cermin
s  : jarak benda ke cermin
IV.             Cara Kerja
a.            Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
1.      Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datarseperti gambar dibawah ini
2.      Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3.      Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datag dan sudut pantul.
4.      Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut.
5.      Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan mengamati bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.
6.      Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.
7.      Mencatat data yang diperoleh pada table pengamatan dan tuliskan kesimpulannya.
No
Sudut datang i (o)
Sudut pantul r (o)
1


2


3


4



b.            Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.
1.      Menyusun semua alat seperti gambar dibawah ini,
2.      Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
3.      Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga Nampak sudut datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
4.      Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung tersebut.
5.      Mencatat data yang diperoleh pada table pengamatan dan tuliskan kesimpulannya.
No
Jarak benda (cm)
Jarak bayangan (cm)
1


2


3


4



c.            Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
1.      Menyusun alat seperti Gambar dibawah ini.
2.      Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas  cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
3.      Menggambarkan jalannya berkas sinar pada iangkah (2), sehingga tampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4.      Mencatat  bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin cekung tersebut.
5.      Mengatur  jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk bayangan yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
6.      Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda dan cermin cekung pada keadaan tersebut (s).
7.      Mencatat data yang diperoleh pada table pengamatan dan tuliskan kesimpulannya.
No
Jarak benda (cm)
Jarak bayangan (cm)
1


2


3


BAB IV
PENUTUP

A.    Simpulan
Cermin terbuat dari kaca dan bagian belakangnya dilapisi dengan cat logam (aluminium atau campuran raksa). Cahaya yang datang pada kaca dipantulkan oleh cat logam pada sisi belakang cermin tersebut
Hukum pemantulan cahaya telah diselidiki oleh snellius, sehingga didapatkan hasil yang merupakan huum snellius untuk pemantulan cahaya Yang berbunyi :
c.       Sinar datang garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
Sudut datang sama dengan sudut pantul

B.     Saran
Dengan adanya laporan ini, saya akan menyampaikan beberapa saran kepada para praktikum  ketika melakukan percobaan harus melakukan ketelitian dan kehati-hatianlah yang menentukan hasil yang sesuai dengan data yang kita peroleh. Dan harus memahami materi atau konsep yang akan kita praktikumkan. Memahami prosedur atau langkah kerja agar mudah kita melakukan percobaan dan berjalan dengan baik.
                                            


DAFTAR PUSTAKA

Tipler. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Edisi ketiga jild 2. Jakarta : Erlangga
Bueche Frederick J. 2006. Fisika Universitas. Edisi Kesepuluh. Jakarta : Erlangga
Gamjanti, Aby Sarojo. 2011. Gelombang dan Optik . Jakarta: Salemba Teknika
Searz dan Zemensky. 2003. Fisika Universitas. Edisi kesepuluh. Jilid 2 . Jakarta : Erlangga 
Sutrisno. 1979. Fisika Dasar Gelombang & Optik. Bandung : ITB
Douglas C Giancoli.2001. Fisika.Edisi 5.Jakarta:Erlangga
Zemensky Sears.1991.Fisika untuk Universitas 3 Optik Fisika Moderen. Jakarta : Trimitra Mandiri
Halliday. David .1997. Fisika. Jilid 2. Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga
_____________, Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar